Minggu, 25 November 2012

Seunggi Oppa, Saranghaeyo!


Sebelum membaca cerpennya, aku mau cerita dulu ya. Sebenarnya cerpen ini aku buat sebelum rencana kedatangan Seunggi Oppa ke Indonesia (seingatku pas waktu king 2 hearts masih tayang di Korea). Waktu tau kalau Oppa akan mengadakan fan meeting di Indonesia, aku langsung teringat dengan cerpen ini. Sepertinya aku sudah mengirin ini ke salah satu majalah yang memuat cerpen remaja tapi tidak ada respon. Aku mencoba mengirim lagi ke redaksi yang sama (siapa tau cerpen ini terselip gitu…hehehe). Pengennya sih bisa dimuat bertepatan dengan bulan kedatangan Oppa ke sini. Tapi apa mau dikata, lagi-lagi tidak ada respon dari pihak majalah. Untuk itu, aku memutuskan untuk memuat sendiri cerpenku di blog. Nah, sekarang waktunya membaca cerpen. Selamat membaca…..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Korea menjadi negara kedua yang aku cintai setelah Indonesia, tanah airku. Pesona artis dari Negeri Ginseng itu membuatku demam tak berkesudahan. Tak terhitung tumpukan kaset CD K-Drama dalam kamarku. Karenanya aku pun mendapatkan gelar maskot korea dari teman-temanku.
Pada mulanya semua drama yang diimpor dari negeri tersebut aku lahap, siapa pun artisnya. Dan perlahan tapi pasti aku memiliki ketertarikan pada satu aktor. Dialah Lee Seunggi yang pertama aku melihat aktinya di serial drama My Girfriend is Gumiho.
***
Kriiiiiiiiiingggggg…..
Jam beker hello kitty yang duduk di atas meja belajarku itu berbunyi. Meski bunyi alarmnya yang cukup nyaring tak juga membuatku terjaga dari tidur. Aku kembali menarik selimut yang melorot. Setengah jam kemudian, terasa ada yang menyentuhku.
“Nak, bangun! Bukankah kamu harus pergi untuk bimbingan belajar?” dengan lembut ibu menarik selimut yang menutupi hampir seluruh badanku.
Aku yang mencoba melawan rasa malas masih memejamkan mata. Ibu membantuku untuk duduk.
“Cepat mandi sana! Sudah jam setengah 4 lho,” kata-kata ibu membuatku reflek membuka mata. Mengingat jadwal bimbingan belajar adalah jam 4. Perjalanan yang harus kutempuh dengan jalan tercepat pun memerlukan waktu lima belas menit untuk sampai.
Aku bergegas ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan tak berfikir untuk mandi.
“Ya, telat lagi deh,” aku menggerutu.
Satu lagi julukan dari teman-teman untukku, Miss Telat.
***
Eonni, yeogi!” teriak Lina dan Cici di depan pintu kelas setelah melihatku.
“Annyeong haseyo?” sapaanku yang biasa dilakukan setiap kami baru bertemu, menggantikan sapaan hai atau hello.
“Apa aku berhasil tidak telat hari ini?” dengan sumringah aku membanggakan diri.
“Masih ada lima menit sebelum masuk,” jawab Cici setelah melihat jam  tangan bentuk hati di lengan kirinya.
“Oya, eonni sudah tahu berita tentang Seunggi?” tanya Lina. Kalau kami berempat kumpul, tak ada pembicaraan yang lebih menarik selain membicarakan tentang artis korea.
“Memangnya ada apa?” dengan  mata yang berbinar aku menanyakannya.
“Ini coba lihat!” Lina menyodorkan majalah remaja yang merupakan langganannya. “Di majalah itu, katanya Seunggi Oppa akan datang ke Indonesia,” lanjutnya.
Chinca?” Aku merebut majalah itu. Membuka halaman yang dimaksud mengenai kabar tentang Seunggi.
“Artis Korea Lee Seunggi akan Datang ke Indonesia untuk promosi Album ke-5 dan drama terbarunya (The King 2 Hearts)” begitulah judul yang tertera di berita tersebut. Dalam sekejap aku sudah mengunyah setiap kata sampai akhir di artikel tersebut. Dan sebelum kami melanjutkan kabar yang paling hot dalam telingaku sore itu, terlihat guru matematika semakin mendekat ke arah kami.
Di dalam kelas, aku kembali memperhatikan majalah yang sedang ku sembunyikan di kolom meja. Penjelasan guru di depan kelas tak ku hiraukan.
Aku terngannga ketika membaca harga tiket yang tertera di pojok bawah sebelah kanan. Untuk ukuran tiket biasa saja mencapai 500 ribu. “Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam sebulan?” aku berpikir keras mengenai caranya. Mengingat tanggal yang direncanakan sudah bulan depan.
Satu jam berlalu, kawanan Lina dan Cici menghampiriku seusai kelas berakhir. Melanjutkan kembali cerita yang sempat tertunda.
Ottokhe? untuk membeli tiket yang paling murah saja aku rasa itu tidak cukup meski harus menabung seluruh uang sakuku,” curhatku.
“Tenang, eonni! Ada  banyak cara untuk mendapatkannya,” jawab Lina. Aku tahu itu hanya sekedar menghiburku, tapi tidak benar-benar akan terjadi.
Cici berpikir keras sambil menepuk-nepuk jari telunjuknya di kelapanya. Ia terkenal memiliki ide-ide yang cemerlang ketika kami berada dalam keadaan genting.
“Aku menemukannya,” ia mengejutkanku dan Lina.
Panjang lebar ia menjelaskan. Setelah rencana sudah cukup matang, kami berpisah sebelum hari benar-benar gelap. Aku meminta izin untuk meminjam majalah itu dari Lina.
***
Sesampainya di rumah aku membuka kembali majalah yang kupinjam.  Tertera biografi Lee Seunggi di dalamnya. Awal mula ia terjun di dunia entertainment Korea degan debut pertamanya sebagai penyanyi tahun 2004. Merambah dunia akting dengan kesuksesan besar dalam drama yang dibintanginya tahun 2009, Brilliant Legacy. Lanjut dengan My Girldfriend is Gumiho yang juga mempunyai tempat tersendiri bagi penggemarnya. Dan sekarang sedang mempromosikan drama terbarunya “The King 2 Hearts” ke luar negeri. Tercantum juga beberapa judul album yang pernah ia buat serta beberapa penghargaan yang ia dapatkan, baik di bidang music, akting maupun MC.
Aku teringat  tentang ide Cici saat kupandangi foto berukuruan hampir separuh halaman majalah.
Naneun Oppareul neomu saranghaeyo. Aku pasti akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk bertemu denganmu. Paiting!” aku menyemagati diri sendiri.
Besoknya aku meminta ibu untuk menaikkan uang saku. Aku berjanji untuk memenuhi segala permintaan lebih tepatnya perintahnya terhadapku. Dengan sedikit unsur pemaksaan, akhirnya ibu pun menyetujui untuk menaikkan uang sakuku 50% selama sebulan. Rencana pertama sukses.
Untuk rencana kedua aku sudah mempersiapkannya meski harus mengorbankan waktu tidurku semalam. Dengan susah payah aku membuat modul yang diberi judul Cara Cepat Belajar Bahasa Korea. Modul ini yang akan aku dan kedua temanku gunakan untuk menawarkan jasa bimbingan belajar bahasa Korea. Mengingat demam Korea sudah menjalar hampir ke seluruh sekolahku, Cici dengan kecerdasannya mencetuskan ide itu.
Aku memang secara otodidak dalam belajar bahasa Korea. Tapi, dibandingkan dengan teman-teman yang lain, kefasihanku berbicara Korea masih paling unggul. Bisa dibilang akulah yang nomor satu.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, aku mendapatkan kepercayaan untuk menjadi guru bagi mereka yang berminat belajar bahasa Korea. Dengan dibantu Lina dan Cici aku mengajari mereka yang berminat. Di kelasku jumlahnya 8 anak ditambah dengan kelas lain semuanya mencapai 30-an anak. Setiap anak diminta iuran seribu rupiah per jam. Anak-anak itu pun dibagi menjadi dua kelompok dan mendapatkan kelas belajar masing-masing satu jam setiap harinya. Kelompok pertama sehabis pulang sekolah dan kelompok kedua sebelum bimbingan belajar dimulai pada sore hari. Demi lancarnya bimbingan belajar Korea ini, bahkan aku tidak pulang ke rumah sampai bimbingan belajar sekolah selesai. Di hari minggu, kami pun membuka kelas bahkan sampai 5 jam.
***
Mengikuti jejak rencana pertama, rencana kedua pun sukses. Satu minggu sebelum konser, kami sudah mendapatkan uang hampir satu juta. Ini berkat promosi Lina kepada teman-temannya di sekolah lain. Dengan jumlah uang yang ada cukup membeli dua tiket, untukku dan Lina. Tentu setelah diakumulasikan dengan uang bulananku. Untuk Cici yang dikenal orang paling berada diantara kami bertiga, tentu dengan sangat mudah ia mampu mendapatkannya. Mengingat ia hanya anak tunggal dan kedua orang tuanya sangat memanjakannya.
“Sekarang kita harus memesan tiketnya nanti takut kehabisan,” ucapku pada kedua temanku yang masih sibuk merapikan uang yang kami peroleh.
“Lalu kemana kita harus membeli tiket?” tanya Cici.
“Aku punya teman yang kebetulan ia sudah membeli tiket dari kenalannya. Aku sudah mendapatkan nomor hp dari orang tersebut. Jadi kita tinggal janjian saja dengannya untuk bisa bertemu,” Lina memberi penjelasan.
“Apa kamu yakin itu tiket asli?” Cici menunjukkan sikap keragu-raguannya pada orang yang Lina maksud.
“Tidak mungkin temanku berbohong padaku.  Dia juga membeli tiket dari orang itu,” pembelaan Lina.
Setelah semua setuju, kami pun menghubungi orang yang Lina maksud. Orang itu langsung mengajak kami untuk bertemu sore ini. Bergegas kami bertiga menuju tempat yang sudah disekapati.
Keluar dari kamarku, kami bertiga berpapasan dengan ibu.
“Kami pergi dulu, Bu,” aku berpamitan padanya.
“Kalian mau kemana?” pertanyaan yang tak lebih hanya ingin mengetahui tempat kemana kami akan pergi. Bukan untuk menghalangi kami pergi.
“Ke itu tante,” dengan sedikit canggung Lina ingin memberi penjelasan.
“Kita akan membeli tiket, Bu” aku menjelaskan kata-kata yang tak mampu Lina ucapkan. Ia dikenal paling cerewet diantara kami bertiga. Tapi itu tak berlaku ketika ia harus berbicara dengan orang yang lebih tua darinya. Termasuk ibuku.
“Kami pergi dulu, Tante” dengan lugas Cici mengucapkannya.
***
Seminggu berlalu dan kini saat yang paling kunantikan. Tak ada lagi telat hari ini. Tidak seperti biasanya, akulah yang datang lebih dulu di tempat konser diantara kami bertiga.
“Dimana mereka?” dengan sedikit gelisah sambil terus memandangi jam tangan, aku menunggu Lina dan Cici.
Antrian panjang nampak di pintu masuk. Aku turut serta di dalamnya. Sentuhan tangan seseorang di bahu kiriku membuatku menoleh ke arah belakang.
“Annyeong haseyo?” serempak Lina dan Cici mengejutkanku. Mereka pun langsung mengambil bagian untuk mengantri.
Tiba giliraku untuk memberikan tiket kepada petugasnya. Dengan sangat teliti ia memperhatikannya.
“Maaf Mbak, ini tiket palsu,” kata-kata petugas itu sontak membuatku menganga.
“Bagaimana bisa terjadi?”
“Ini coba lihat tiket aslinya. Sekilas sih mirip, tapi tanda yang ada di tiketnya Mbak sedikit lebih buram. Tulisannya pun lebih besar sedikit punyanya Mbak.” Kata-kata petugas itu ku telan dengan keterpaksaan. Ia menunjukkan tiket aslinya yang memang berbeda ketika melihatnya dengan seksama.
Kami bertiga diminta untuk keluar dari barisan antrian. Dengan langkah lunglai aku menghampiri sebuah pohon rindang, disusul Lina dan Cici.
Tangisku pecah tak kuasa menahan kekecewaan yang mendalam. Tiket yang aku dapatkan dengan susah payah. Harapan yang melambung tinggi untuk bisa bertemu dengan Seunggi Oppa musnah dalam sekejap.
“Mianhae, nan jeongmal molla,” tersirat penyesalan di wajah Lina.
 “Bukan hanya kita yang tertipu, tapi mereka juga,” Cici merangkulku. Telunjuk jari kanannya menunjuk sekumpulan orang yang terlihat sedang menangis.
Teman yang dimaksud Lina datang menghampiri kami. Terlihat cucuran air mata di wajahnya. Tak ada yang ia katakan hanya duduk di samping Lina.
Konser akan segera dimulai, kerumunan orang yang sama-sama membawa tiket palsu berteriak di depan pintu masuk. Mereka tetap bersikeras untuk masuk. Salah satu petugas memberikan komando untuk diam sejenak. Tapi tak ada satu orang pun yang menanggapinya. Keramaian masih meraung-raung di telinga.
“Tolong diam!” teriak petugas itu tak kalah nyaring.
“Kami mengerti kekecewaan kalian tapi kami benar-benar tidak bisa mengizinkan kalian masuk. Sebagai gantinya kami akan menyediakan layar televisi yang merekam konser. Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.” Petugas pus mengiring kami untuk masuk ke salah satu ruangan di dalam gedung. Ukurannya cukup luas, dengan berdesak-desakan kami melangkah masuk. Tentu kami ingin mendapatkan tempat paling depan. Meskipun hanya melihat di dalam layar.
Suasana kembali bergemuruh diantara penonton ketika Oppa yang kami idolakan muncul di atas panggung. “Oppa, saranghaeyo!!!” teriakan penonton di sini tak kalah semangatnya dengan yang ada di tempat konser. Kami seakan telah melupakan kekecewaan yang ada.
Beberapa lagu ia nyanyikan dengan sangat sempurna. Sekarang sudah masuk lagu yang keenam. Aku turut serta dalam bernyanyi mulai dari lagu pertama. Dan kali ini aku lebih semangat lagi. Inilah lagu favoritku yang ada dalam album kelimanya
eodieseonga ulgo isseul geudae ege
naui maeumeul dama bulleo i norae nege
jichin maeum jamsirado swil su itdamyeon
nae eokkaee gidae gado gwaenchanha

sarangi neol apeuge hago
dasi sogigo ulge haedo
yaksok halge gwaenchanha jil geoya
dasi haengbokhae jil su isseo
ibyeol apeum ttawin jamsippunirago

Untukmu  yang akan menangis di suatu tempat
Aku  menyanyikan lagu ini untukmu  dengan sepenuh hati
Jika hatimu lelah mencari tempat istirahat
Kamu dapat bersandar di bahuku

Cinta menyakitimu, menipumu dan membuatmu menangis
Tapi aku akan berjanji, itu akan baik-baik saja
Kamu dapat bahagia lagi
Perpisahan dan sakit hanya sesaat
(potongan lirik lagu neol utge hal norae/ lagu untuk membuatmu tertawa)
***
Konser berakhir, hampir tiga jam aku ikut serta dalam sorak sorai penonton. Artis (Ha Jiwon) yang merupakan lawan main Oppa dalam drama terbarunya ikut serta meramaikan konser.
Kata-kata yang Oppa katakan saat lagu terakhir selesai  dinyanyikan masih terngiang dalam hatiku.
“Uri paenkeulleob Airen  neomu geumapseumnida,. Saranghaeseumnida”
“Uri to Oppareul saranghaeyo. Iitulah yang kita rasakan Oppa.”
Penonton beranjak keluar satu per satu. Di tengah kedamaian tiba-tiba terdengar bunyi peringatan  tanda bahaya dalam gedung. Penonton pun tak lagi bisa dikendalikan oleh petugas. Bunyi itu semakin keras.
“Aaaaaizzzz….” mataku menangkap keadaan sekitar. Masih terlihat sama dengan apa yang ku lihat sebelum tidur.
“Hanya  mimpi,” aku kembali ke alam nyata. Bunyi jam beker yang berisik itu ku matikan.
Biar bagaimana pun itu mimpi indah. Aku tersenyum sendiri saat  melihat tumpukan kaset CD di samping komputer. Semalam aku menuntaskan episode terakhir dari drama terbarunya Oppa. CD yang ku beli 2 hari yang lalu itu menjadi koleksi terbaruku setelah bulan lalu aku membeli album barunya Seunggi Oppa.
Aku tersentak ketika menyadari jarum jam bekerku membentuk garis lurus pada angka 6 dan 12.
“Ya, telat lagi deh,” aku bergegas untuk segera berjumpa dengan Lina dan Cici di taman bunga. Setiap hari minggu kami pasti meluangkan waktu untuk jalan-jalan sehat.

Kalian tahu jam berapa kami janjian? Jam 6 tepat sudah harus berada di tempat. Tapi pada kenyataannya aku berangkat dari rumah jam 6. Perjalanan untuk sampai ke taman bunga harus di tempuh selama setengah jam. Jadi kalian tahu berapa lama teman-temnku akan menunggu?



Lee Seunggi: penyanyi, aktor dan MC dari Korea Selatan
Negeri Ginseng: sebutan untuk Negara Korea Selatan.
Saranghaeyo: aku mencintaimu.
Oppa: panggilan kakak dari adik perempuan pada laki-laki yang lebih tua / panggilan sayang untuk pasangan kekasih.
Eonni: panggilan kakak dari adik perempuan pada perempuan yang lebih tua.
Yeogi: di sini
Chinca: benarkah?
Ottokhe: bagaiamana ini/apa yang harus aku lakukan?
Naneun Oppareul neomu  saranghaeyo: aku sangat mencintaimu kakak.
Mianhae, nan jeongmal molla: maaf, aku sungguh tidak tahu.
Uri paenkeulleob Airen  neomu geumapseumnida,. Saranghaeseumnida: untuk fans klub kita Airen, aku sangat berterima kasih dan aku mencintai kalian semua.
Uri to Oppareul saranghaeyo: kami juga mencitai kakak.
Airen: nama fans klubnya Lee Seunggi


ComeBack, Mengikuti Jejak Seunggi Oppa


Sekian lama tak menyentuh blog, kangen juga untuk bercuap-cuap. Banyak cerita yang sudah ku lewatkan begitu saja. Tapi akan ada lebih banyak lagi cerita yang ingin kukisahkan.

Menilik ke belakang (masih tentang Seunggi), banyak gebrakan yang sudah dibuat oleh Seunggi Oppa. Di awal tahun 2012 Oppa memutuskan untuk tidak bergabung dalam 1n2d sesion 2. Tidak hanya di program 1n2d, di Strong Heart Oppa juga memutuskan untuk berhenti menjadi MC di program tersebut.

Bulan Maret, Oppa kembali menghiasi layar kaca MBC (salah satu stasiun tv Korea) dengan berperan sebagai Lee Jae Ha dalam drama King 2 Hearts. Untuk episode awal drama ini mendapat perhatian lebih dari penonton tapi menuju akhir drama ini menjadi drama ketiga yang mendapat sorotan dari penonton. Meski di negaranya sendiri perolehan rating masih kalah dengan 2 pesaingnya, tapi respon yang diberikan oleh Airen di luar Korea sangat luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa banyak penggemar Seunggi Oppa yang selalu setia mendukungnya begitu juga dengan King 2 Hearts. Untuk perolehan rating dari streaming di situs-situs yang menyediakan layanan online, King 2 Hearts menduduki peringkat pertama.

Menginjak bulan Juni, Oppa menggebrak Jepang dengan Concert perdananya di negeri Sakura. Untuk ukuran artis yang memulai debutnya pada tahun yang sama (2012) dan beberapa bulan setelah itu melakukan Concert, ini bisa dibilang pencapaian yang luar biasa. Beberapa bulan setelah itu, Oppa menghibur penggemarnya di Jepang melalui drama King 2 Hearts yang ditayangkan di salah satu stasiun tv Jepang.

Bulan Agustus, Oppa datang ke Singapore untuk bertemu dengan para Airen di sana melalui acara Fan Meeting. Tak hanya fans di Singapore yang dijumpai, melainkan juga Taiwan. Dan yang paling seru neh, Oppa berkunjung ke negara tetangga yaitu Malaysia tidak ketinggalan di negeri ini juga yaitu Jakarta. Secara estafet mulai dari tanggal 2 November di Malaysia setelah itu dilanjutkan tanggal 4 November di Jakarta, Seunggi Oppa menyapa penggemarnya.  Ahhhh....melihat banyaknya video yang di share oleh Airen yang datang langsung ke sana, terlihat keseruan dan kedekatan Oppa dengan penggemarnya. Oppa.....mianhae, don-i ops-eo-yo. Geroum, na an-wa-seo-yo...hiks hiks hiks

Stooppp!!! jangan berlarut-larut nangisnya. Karena beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 22 November 2012, Seunggi Oppa comeback sebagai penyanyi dengan merilis album mini yang bertajuk "Foresct".  Ini menjadi semakin menarik karena awal bulan depan Seunggi Oppa akan mengadakan konser di Seoul. Tentu saja Oppa akan menjadikan lagu di album terbarunya sebagai lagu yang masuk daftar untuk dinyanyikan di konser tersebut. Terdapat 5 lagu dalam album tersebut. Ini dia lagu-lagunya.
1. Intro: Composer – Cha Se Jung (Epitone Project)
2. Return / Turning Back (or Restore): Lyrics/Music by Cha Se Jung
3. Forest: Lyrics/Music by Cha Se Jung
4. Words of Love (or Say ‘I Love You’): Lyrics/Music by Lee Seung Gi
5. An Invitation For Me: Lyrics/Music by Cha Se Jung
Sumber: tryp96.wordpress.com

Untuk saat ini yang sering aku dengerin adalah lagu no 2 (karena ketagihan nonton MVnya) dan 4 (karena merupakan hasil karya seunggi Oppa). Selidik punya selidik PD yang membuat MV nge-tweet kalau kisah yang terdapat di MV merupakan cerita tersembunyi dari Seunggi Oppa. Hmmmm…jadi teringat episode spesial Shining Inheritance (SH). Di situ Oppa mengaku 2 kali menyatakan cinta, pertama saat kelas 3 SMP dan yang kedua kelas 1 SMA. Menurutku cerita di MV merupakan kisah cinta Oppa saat kelas 1 SMA. Masih dalam episode spesial SH, Seunggi Oppa mengaku dia suka dengan temannya saat kelas 1 SMA yang sama-sama menekuni musik.

Cerita selengkapnya begini, waktu SMA Oppa punya band dan posisi Oppa tentu sebagai vokalis. Waktu itu Oppa dan juga teman-temannya tidak terkecuali gadis itu mengadakan pertunjukan. Oppa mengaku sangat menyukainya. Karenanya, Oppa rela melakukan ini itu untuk gadis yang katanya sangat populer saat itu. Oppa secara terang-terangan mengaku pada gadis itu kalau menyukainya. Setelah itu Oppa mengakhiri kisahnya. Bagaimana kelanjutannya aku juga tidak tahu. Tapi kalu boleh mengingat-ingat neh, dulu aku pernah punya video(sayangnya sudah dihapus) dimana dalam suatu acara Oppa mengisahkan kisah cintanya. Kalau boleh menggabungkan dengan cerita sebelumnya, di situ Oppa bercerita kalau Oppa suka pada teman sekolahnya dan melakukan apa saja untuknya. Tapi sayang sungguh sayang, Oppa harus menerima kenyataan kalau gadis itu memilih laki-laki lain. Untuk yang penasaran, silahkan dicari sendiri ya videonya.

Mengikuti jejak Seunggi Oppa yang sekarang menghibur penggemarnya melalui musik, aku akan mencoba kembali bercuap-cuap melalui blog (apa hubungannya coba?). Ya sudahlah, aku akhiri di sini dulu ceritanya. Annyeong!


Senin, 20 Februari 2012

Jung Yong Hwa [그리워서 - Because I Miss You]_Ost Heart String

Beberapa hari yang lalu, aku baru selesai nonton drama korea Heart String. Jalan ceritanya sih bagus tapi sayang perolehan rating di negara asalnya cukup menyedihkan. Setelah nonton drama itu, aku tidak bosan-bosannya mendengarkan salah satu ost dari drama tersebut. Judulnya Because I miss You (그리워서) yang dinyanyikan oleh Jung Yong Hwa.
Nikmati lagunya versi lengkap, versi band.
[Lirik]
늘 똑같은 하늘에 늘 같은 하루
neul ttoggateun haneule neul gateun haru
그대가 없는 것 말고는 달라진 게 없는데
geudaega eomneun geot malgoneun dallajin ge eomneunde

난 웃고만 싶은데 다 잊은 듯이
nan utgoman sipeunde da ijeun deusi
아무일 아닌듯 그렇게 웃으면 살고픈데
amuil anindeut geureoke useumyeon salgopeunde

그리워 그리워서
geuriwo geuriwoseo
그대가 그리워서
geudaega geuriwoseo

매일 난 혼자서만
maeil nan honjaseoman
그대를 부르고 불러봐요
geudaereul bureugo bulleobwayo 

보고파 보고파서
bogopa bogopaseo
그대가 보고파서
geudaega bogopaseo

이제 난 습관처럼
ije nan seupgwancheoreom

그대 이름만 부르네요
geudae ireumman bureuneyo

오늘도 
oneuldo

난 보낸줄 알았죠 다 남김없이
nan bonaenjul aratjyo da namgimeobsi
아니죠 아니죠 난 아직
anijyo anijyo nan ajik
그대를 못 보냈죠
geudaereul mot bonaetjyo 
 
그리워 그리워서
geuriwo geuriwoseo
그대가 그리워서
geudaega geuriwoseo

매일 난 혼자서만
maeil nan honjaseoman

그대를 부르고 불러봐요
geudaereul bureugo bulleobwayo 

보고파 보고파서
bogopa bogopaseo
그대가 보고파서
geudaega bogopaseo

이제 난 습관처럼
ije nan seupgwancheoreom

그대 이름만 부르네요
geudae ireumman bureuneyo

오늘도 
oneuldo

 하루하루가 죽을 것만 같은데
haruharuga jugeul geotman gateunde
어떻게 해야 해요
eotteoke haeya haeyo

사랑해 사랑해요
saranghae saranghaeyo
그대를 사랑해요
geudaereul saranghaeyo
말조차 못하고서
 maljocha motagoseo
그대를 그렇게 보냈네요
geudaereul geureoke bonaenneyo

미안해 미안해요
mianhae mianhaeyo
내말이 들리나요
naemari deullinayo
뒤늣은 내 고백을
dwineuseun nae gobaegeul
그댄 들을 수 있을까요
geudaen deureul su isseulkkayo
사랑해요
saranghaeyo

[Indonesia]
Langit selalu sama dan hari selalu sama
Yang berbeda hanyalah kau tidak disini

-----
-----

Rindu, merindumu
Karena aku merindukanmu
Setiap hari saat aku sendirian
Aku memanggilmu

Merindukanmu, aku merindukanmu
Karena aku merindukanmu
Sekarang seperti sebuah kebiasaan
Aku menyebut namamu
Bahkan saat ini

Aku pikir aku telah bisa membiarkanmu pergi tak tersisa
Tidak, tidak. 
Aku masih belum bisa melepaskanmu

Rindu, merindumu
Karena aku merindukanmu
Setiap hari saat aku sendirian
Aku memanggilmu

Merindukanmu, aku merindukanmu
Karena aku merindukanmu
Sekarang seperti sebuah kebiasaan
Aku menyebut namamu
Bahkan saat ini

Hari demi hari, aku merasa seperti mati,
Jadi apa yag harus ku lakukan?

Mencintaimu, mencintaimu.
Aku mencintaimu.
Tanpa bisa menyatakannya padamu,
Aku harus melepasmu seperti itu

Maaf, maafkan aku.
Bisakah kau mendengarku?
Bisakah kau mendengar pengakuan terakhirku?
Aku mencintaimu.


Download seluruh Ost Heart String